Optimasi jaringan VPS sangat penting bagi pengguna yang ingin meningkatkan performa koneksi, terutama untuk layanan lintas negara seperti server proxy, CDN, atau aplikasi real-time. Salah satu metode paling efektif adalah dengan mengaktifkan TCP BBR (Bottleneck Bandwidth and RTT) yang dikembangkan oleh Google.
Oke, lanjuutt.. Mari kita bahas kelebihan dan kekurangan TCP BBR serta cara mengaktifkannya supaya jaringan VPS kita lebih cepat, stabil, dan efisien.
Apa Itu TCP BBR?
TCP BBR adalah algoritma congestion control yang dirancang untuk meningkatkan throughput dan menurunkan latensi jaringan. Tidak seperti algoritma klasik seperti Reno atau Cubic yang hanya merespons kehilangan paket, BBR memperkirakan bandwidth maksimum dan RTT (Round-Trip Time) secara real-time, sehingga mampu mengoptimalkan pengiriman data, terutama pada koneksi jarak jauh. (ini pengertian yang saya minta ChatGPT jelasin.. Wakkakakakaka..)
Yuk kita bahas kelebihan sama kekurangannya apa aja.. :D
Kelebihan TCP BBR
- Throughput lebih tinggi – Cocok untuk aktivitas transfer data besar seperti backup jarak jauh, download/upload, hingga layanan video streaming.
- Latensi rendah – Performa responsif pada aplikasi real-time seperti game, video conference, atau API global.
- Kinerja stabil pada koneksi long-haul – Mengurangi drop kecepatan pada koneksi lintas benua. Biasanya yang suka pakai server di Europe karna harga lebih murah, tapi pengunjungnya di Indonesia. :D
- Tuning tambahan bisa meningkatkan performa lebih jauh – Dengan pengaturan seperti fair queueing (
fq
) dan buffer TCP.
Kekurangan TCP BBR
- Butuh kernel Linux 4.9 atau lebih tinggi – Sebagian VPS lama tidak memenuhi syarat ini.
- Tidak semua sistem virtualisasi mendukung – Beberapa platform terbatas tidak mengizinkan pengguna memuat modul kernel sendiri.
- Tidak optimal untuk jaringan lokal berlatensi rendah – Di jaringan lokal, peningkatan dari BBR bisa jadi tidak terasa.
Cara Mengaktifkan TCP BBR di VPS
Ini secara umum untuk mengaktifkan TCP BBR pada VPS berbasis KVM atau bare-metal dengan sistem Linux modern (Tidak bisa untuk OpenVZ yaaaaa..) :
1. Cek versi kernel
uname -r
Pastikan versinya 4.9 atau lebih tinggi (disarankan 5.10+).
2. Aktifkan modul BBR
sudo modprobe tcp_bbr
Tambahkan agar selalu dimuat saat boot:
echo "tcp_bbr" | sudo tee -a /etc/modules-load.d/modules.conf
3. Tuning sysctl
Tambahkan ini ke /etc/sysctl.conf
:
net.core.default_qdisc = fq
net.ipv4.tcp_congestion_control = bbr
# Tambahan tuning buffer dan slow start
net.core.rmem_max = 67108864
net.core.wmem_max = 67108864
net.ipv4.tcp_rmem = 4096 131072 67108864
net.ipv4.tcp_wmem = 4096 16384 67108864
net.ipv4.tcp_slow_start_after_idle = 0
Lalu jalankan:
sudo sysctl -p
4. Verifikasi
sysctl net.ipv4.tcp_congestion_control
cat /proc/sys/net/ipv4/tcp_available_congestion_control
Harus muncul bbr
sebagai opsi dan aktif.
Kesimpulan
TCP BBR adalah solusi efektif dan modern untuk mengatasi bottleneck jaringan, terutama pada koneksi jarak jauh. Dengan mengaktifkan BBR dan melakukan tuning tambahan seperti pengaturan buffer dan disable slow start, performa jaringan VPS kamu bisa meningkat signifikan — throughput lebih tinggi dan latensi lebih rendah.
Pastikan VPS nya mendukung kernel modern dan virtualisasi yang memberi akses penuh ke konfigurasi jaringan (KVM atau Bare Metal). Dengan BBR, jaringan VPS kita bisa menjadi lebih cepat, handal, dan efisien.
Referensi untuk optimasinya:
LowEndTalk